Sabtu, 21 Mei 2011

Makalah : PARADIGMA MENGAJAR DALAM PROFESI KEPENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, guru memegang peranan penting dan strategis. Seorang guru diharapkan dapat berkomunikasi, pandai mengasuh dan menjadi teman belajar bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembang. Terjalinnya komunikasi antar guru dan siswa, serta siswa dengan siswa, tidak bisa dilepaskan dari cara guru tersebut menciptakan suasana belajar – mengajaryang efektif. Ia harus mampu membangun motivasi siswa, melibatkan siswa dalam proses belajar – mengajar serta pandai menarik minat dan perhatian siswa.
Sikap profesional seorang guru dapat menumbuhkan konsep diri positif para siswa. Bila tepat aplikasinya, para siswa lambat laun menjadi manusia yang dapat memandang dirinya secara positif. Tapi kenyataan berkata lain, sikap keguruan dari calon guru dewasa ini seolah –olah berkembang dengan sendirinya sebagai hasil sampingan (efek penggiring ) dari apa yang telah dipelajarinya. Akibatnya sikap keguruan para guru banyak yang belum muncul, padahal sikap merupakan salah satu unsur yang penting dalam menjalankan pengajaran.
Penguasaan kecerdasan Spiritual, emosional dan intelektual dari calon guru banyak yang salah kaprah, bahkan terkesan banyak yang menghindari penerapan ketiga komponen kecerdasan ini, akibatnya pengelolaan kelas begitu kering, tanpa makna, dan minim kreatifitas.
Melihat begitu pentingnya sikap bagi seorang guru, maka judul yang kami angkat ini membahas bagaimana kita dapat mengetahui, melakukan dan menjadi (to know, to do dan to be ) seorang guru masa depan yang powerful dan menjadi idola. Bisa menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan modalitas karakter kepribadian yang unik dari setiap siswanya. Mengenali lebih dekat kecerdasan emosional dan spiritual dan bagaiman melejitkannya, mengkoneksikan dan mensinergikan dalam aktivitas sehari – hari.

B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami ingin mencuatkan hal hal yang berpedoman pada kecerdasan Spiritual, emosional dan intelektual. Ini menyiratkan bahwa makalah ini bisa jadi spesifikasinya lebih ke psikologi dan nilai – nilai SEI Quetient (kecerdasan spiritual, emotional, intelektual). Dan pasti akan membahas hal ‘berbeda’ dengan dengan isi diktat Profesi pendidikan, dengan tujuan makalah ini sebagai ‘pengayaan’ dalam segi Spiritual, emosional dan intelektual. Permasalahan yang diangkat akan diberikan –insyaallah- solusinya. Secara garis besar pembahasan makalah ini merupakan bagian dari pengembangan sikap keprofesionalan seorang guru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar